Karawang, Online_datapublik.com - Jeritan rakyat kecil akhirnya meledak dalam suara lantang Kepala Desa Mulyajaya, Endang Macan Kumbang. Dalam pernyataan publik yang mengguncang pada Selasa (15/7/2025), Endang secara terbuka menyudutkan Dinas PUPR Karawang dan sejumlah anggota DPRD Dapil 2 sebagai pihak yang telah dengan sadar membiarkan Desa Mulyajaya terpinggirkan dari pembangunan.
“Sudah capek saya. Berkali-kali ajukan proposal ke dewan dan PUPR, tapi selalu mentok. Bahkan ada anggota dewan nyeletuk: tergantung kedekatan. Kalau dekat, dibangun. Kalau nggak, ya tinggal!” tegas Endang dengan nada tinggi di hadapan warga dan awak media.
Skema Pembangunan Pilih Kasih: Desa Tanpa 'Orang Dalam' Disingkirkan
Endang membeberkan dugaan praktik diskriminatif dalam distribusi proyek infrastruktur. Menurutnya, desa-desa yang tak memiliki “akses khusus” ke pejabat dinas atau anggota dewan, cenderung dicoret dari daftar penerima pembangunan.
"Ini bukan pembangunan, ini barter kepentingan! Masa hanya desa yang punya koneksi ke Kabid Jalan yang diperhatikan?” serunya tajam.
Kondisi di lapangan seolah mengamini tudingan itu. Jalan utama Desa Mulyajaya sudah lebih dari 10 tahun tak tersentuh aspal, jembatan reyot dibiarkan mengancam keselamatan warga, dan akses menuju fasilitas umum semakin terisolasi.
Program Rutilahu Jadi Alat Politik: "Ini Bukan Bantuan, Ini Perangkap!"
Tak hanya infrastruktur, kemarahan Endang juga mengarah pada program Rutilahu yang disebut telah dikendalikan oknum politisi untuk mengamankan suara pemilu.
“Rakyat minta rumah, bukan minta janji politik. Sekarang Rutilahu malah dipakai buat nyandera suara warga. Ini penghinaan terhadap kemiskinan!” ujarnya dengan nada bergetar.
Ancaman Aksi Besar: "Rakyat Sudah Terlalu Sabar"
Endang melontarkan ultimatum keras. Jika keluhan dan proposal warga Mulyajaya terus diabaikan, ia berjanji akan memimpin ribuan massa untuk mendatangi kantor Dinas PUPR Karawang.
"Kalau tetap dibungkam, saya sendiri yang akan turun ke jalan bersama warga. Jangan salahkan rakyat kalau akhirnya marah!” katanya lantang disambut sorakan warga.
Ironi Pembangunan: Videotron Mewah, Jalan Desa Hancur
Kontras tajam makin terasa saat Pemkab Karawang diketahui menggelontorkan dana besar untuk proyek videotron di berbagai sudut kota, sementara desa-desa tertinggal seperti Mulyajaya tetap tenggelam dalam lumpur dan debu.
"Ini negara atau perusahaan iklan? Videotron berjuta-juta dipasang, jalan warga dibiarkan hancur!” ujar salah satu warga yang geram.
Bola Panas di Tangan DPRD dan PUPR
Kini, sorotan publik tertuju ke DPRD Dapil 2 dan Dinas PUPR Karawang. Publik bertanya: akankah mereka menjawab kemarahan rakyat, atau tetap bersembunyi di balik meja anggaran?
Redaksi ondatapublik.com akan terus mengawal kisah ini, karena bagi rakyat kecil, pembangunan bukan sekadar proyek, tetapi soal keadilan, akses, dan harga diri.
Penulis: Alim